https://ejournal.papanda.org/index.php/jipi/issue/feed Jurnal Ilmiah Pendidik Indonesia 2025-08-20T05:03:49+07:00 Abdur rasyid ochid87@gmail.com Open Journal Systems <p><strong>Jurnal Ilmiah Pendidik Indonesia (ISSN 2830-781X) </strong>is a scientific journal published by Papanda Publisher. The journal is issued biannually, with two editions each year. Articles published in this journal include scholarly works, literature reviews, and research findings conducted by educators in Indonesia, encompassing teachers, lecturers, and pre-service teachers. The scope of the journal covers multidisciplinary studies related to education, aiming to advance the quality of education in Indonesia.</p> <p data-start="670" data-end="1023"><strong>Jurnal Ilmiah Pendidik Indonesia </strong>has been accredited at Rank 5 (Sinta 5) based on the Decree of the Directorate General of Research and Development, Ministry of Higher Education, Science, and Technology, through Decree No. 10/C/C3/DT.05.00/2025 dated March 21, 2025, concerning the Accreditation Ranking of Scientific Journals, Period I of 2025.</p> https://ejournal.papanda.org/index.php/jipi/article/view/1957 Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Dalam Proses Pembelajran IPS Pada Siswa Sekolah Dasar 2025-06-30T01:54:36+07:00 Dyan Desi Madyarini desimadyarini@mail.unnes.ac.id Dwi Wijayanti dwi.wijayanti@ustjogja.ac.id <p>Konsep pendidikan karakter sangat relevan dengan pembelajaran IPS, karena IPS adalah disiplin ilmu yang berfokus pada kajian hubungan dan dinamika interaksi antara individu maupun kelompok dalam lingkup kehidupan bermasyarakat serta kebudayaan yang melingkupinya. Studi ini bertujuan untuk mengkaji bentuk, pendekatan, dan kendala proses internalisasi nilai karakter dalam kegiatan IPS di lingkungan pendidikan dasar. Penelitian ini menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif, melalui studi pustaka untuk menggali data konseptual dan teoritis. Prosedur analisis data dilakukan melalui tiga tahapan utama, yaitu reduksi, penyajian, dan penarikan kesimpulan berdasarkan informasi yang telah diseleksi. Temuan studi mengindikasikan bahwa internalisasi nilai karakter dalam IPS SD efektif dalam menunjang pembentukan sikap serta pembentukan kepribadian siswa. Proses ini dilakukan secara terstruktur melalui integrasi nilai karakter dalam modul ajar, pembelajaran kontekstual dan partisipatif, serta evaluasi reflektif. Penanaman nilai karakter diperkuat tidak hanya melalui pembelajaran, tetapi juga lewat keteladanan guru dan pembiasaan perilaku positif secara konsisten di dalam maupun luar sekolah. Internalisasi nilai karakter di sekolah terkendala oleh orientasi kurikulum yang berfokus pada penguasaan materi, keterbatasan pemahaman guru, minimnya sumber daya, pengaruh negatif media digital, dan lemahnya praktik keteladanan di lingkungan sekolah. Untuk mengatasinya, diperlukan pendekatan komprehensif dan terpadu yang melibatkan kolaborasi antara pendidik, institusi sekolah, orang tua siswa, dan komunitas masyarakat.</p> 2025-07-24T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Dyan Desi Madyarini, Dwi Wijayanti https://ejournal.papanda.org/index.php/jipi/article/view/2048 Pendidikan Kewarganegaraan Berbasis Multikultural Dalam Membina Keberagaman Antar Siswa Melalui Model Pembelajaran Problem Solving And Reasoning 2025-07-08T02:48:33+07:00 Rina Nuraeni rinanuraeni@mail.unnes.ac.id Devi Deratama devideratama@gmail.com <p>Multikulturalisme merupakan isu yang sering muncul di lingkungan Pendidikan, khususnya sekolah. Pendidikan multikultural tidak hanya berperan sebagai pendekatan progresif dalam mentransformasi sistem pendidikan, tetapi juga sebagai sarana untuk menanamkan nilai-nilai toleransi, empati, dan kerja sama dalam keberagaman. Pendidikan multikulturalisme yaitu Pendidikan yang menghargai perbedaan, agar tidak menjadi sumber konflik dan perpecahan. Dalam konteks ini, Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) yang berbasis multikultural bertujuan mengembangkan pemahaman peserta didik terhadap perbedaan etnis, budaya, dan nilai-nilai yang dianut orang lain. Dengan mengimplementasikan model pembelajaran Problem Solving and Reasoning (PSR), siswa diarahkan untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan persoalan keberagaman secara kritis dan reflektif. Peneliti melakukan penelaahan dari 30 artikel jurnal internasional dan nasional, kemudian memfokuskan diri untuk mengamati pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan berbasis multikulturan menggunakan model pembelajaran <em>problem solving and reasoning</em> dalam membantu siswa memecahkan masalah keberagaman. Hasil tinjauan ini menunjukan bahwa variabel-variabel yang terkait dengan isu-isu keberagaman dapat dikurangi di lingkungan sekolah dengan menggunakan model <em>problem solving and reasoning</em> dengan mengkaji berbagai permasalahan multikulturalisme dan siswa memecahkan masalah tersebut. Secara keseluruhan Kajian ini memberikan kontribusi teoretis dan praktis untuk penelitian lanjutan di bidang pendidikan multikultural dan pedagogi transformatif di sekolah.</p> 2025-07-24T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Rina Nuraeni, Devi Deratama https://ejournal.papanda.org/index.php/jipi/article/view/2187 Pancasila dalam Ekspresi Siswa Aktualisasi Nilai dengan Pendekatan Pembelajaran Deep Learning di Sekolah Alam Kendal 2025-07-23T15:52:52+07:00 Nur Indah Wahyuni indahnurindah@mail.unnes.ac.id <p>Di tengah derasnya arus globalisasi dan lunturnya nilai-nilai kebangsaan, pendidikan dasar menjadi benteng terakhir dalam menjaga eksistensi karakter Pancasila di kalangan generasi muda. Namun, pendidikan yang hanya berfokus pada hafalan nilai tanpa penghayatan nyata justru menjauhkan siswa dari esensi Pancasila itu sendiri. Penelitian ini hadir untuk menjawab tantangan tersebut dengan mengeksplorasi bagaimana pendekatan <em>deep learning</em> mampu merevolusi cara siswa sekolah dasar memahami dan mengekspresikan nilai-nilai Pancasila secara konkret dalam kehidupan sehari-hari. Studi ini dilakukan di Sekolah Alam Kendal, yang secara konsisten menerapkan kurikulum 70% berbasis proyek dan pembelajaran kontekstual. Menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif, data dikumpulkan melalui observasi partisipatif, wawancara semi-terstruktur, dan studi dokumentasi terhadap siswa kelas I–VI dan guru kelas. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa tidak hanya memahami, tetapi juga menginternalisasi nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan, dan Keadilan Sosial melalui pengalaman belajar yang reflektif, kolaboratif, dan bermakna. Pendekatan <em>deep learning</em> terbukti efektif dalam membangun kesadaran moral, keterampilan berpikir kritis, dan motivasi intrinsik siswa untuk menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Penelitian ini menegaskan bahwa transformasi pendidikan karakter hanya akan terjadi jika kita berani meninggalkan cara-cara lama dan memberi ruang bagi model pembelajaran yang hidup, relevan, dan menggerakkan kesadaran anak sejak dini.</p> 2025-07-25T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Indah Unnes https://ejournal.papanda.org/index.php/jipi/article/view/1976 Analisis Keterampilan Riset Mahasiswa Pendidikan Guru Sekolah Dasar Melalui Project Based Learning (PjBL) pada Perkuliahan IPA Terapan 2025-07-02T06:33:47+07:00 Ipin Aripin ipin_aripin@mail.unnes.ac.id Desi Wulandari i.arifin85@gmail.com Abdur Rasyid abdurrasyid87@unma.ac.id Diana Yulianti DianaYulianti@gmail.com <p>Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis keterampilan riset pada mahasiswa PGSD melalui implementasi PjBL pada mata kuliah IPA Terapan. Studi ini menggunakan metode kuantitatif deskriptif yang melibatkan 38 mahasiswa PGSD Universitas Negeri Semarang yang mengikuti perkuliahan IPA Terapan. Data dianalisis melalui tahapan pengumpulan data, membersihkan data, mengelompokan data, menganalisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan. Hasil penelitian ini menemukan bahwa mahasiswa PGSD Universitas Negeri Semarang memiliki keterampilan riset dengan kategori cukup baik. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa keterampilan riset pada tahapan pelaporan, kemudian tahapan persiapan, dan tahap pelaksanaan berturut-turut merupakan tahap riset yang sulit untuk dilakukan mahasiswa. Rekomendasi berdasar hasil penelitian ini, yaitu institusi pendidikan perlu memperkuat pembekalan riset pada mahasiswa melalui program perkuliahan dan di luar perkuliahan, dosen juga perlu membiasakan mahasiswa melalukan riset dan mendorong mahasiswa mengikuti berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan keterampilan riset seperti kegiatan seminar, pelatihan/workshop dan kegiatan <em>study club</em> yang dilakukan organisasi kemahasiswaan.</p> 2025-08-03T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 ipin aripin, Desi Wulandari, A Rasyid, Diana Yulianti https://ejournal.papanda.org/index.php/jipi/article/view/2408 Strukturalisme sebagai Basis Ontologis untuk Ilmu Pendidikan 2025-08-20T05:03:49+07:00 Moh. Gema Maulana moh.gema@mail.unnes.ac.id <p style="font-weight: 400;"><em>Motivated by Zongyi Deng's analysis of the persistent crisis in educational studies, this article aims to establish its fundamental ontological basis. Deng's work, building on Gert Biesta and Jim Hordern's contributions in the British Journal of Educational Studies (Volume 7, No. 5, 2023), sought to define a unique identity for education by drawing on German </em>Pädagogik<em> and Schwab's theory of the Practical. In contrast, this article proposes structuralism, specifically ontic structural realism, a school of thought from the philosophy of science, as the core foundation for educational studies. This approach is particularly effective in addressing the field's fragmentation and identity crisis by focusing on the underlying relational patterns and interdependencies constituting its unique ontological status, rather than viewing it as merely a collection of disparate parts. Structuralism posits that reality is best understood through the empirical scientific constructs of entities and their relationships, where structures determine the position of each element within a whole. This systematic literature review will extract data on how various disciplinary contributions are conceptualised and interrelate within educational studies. The article concludes that the traditional foundational disciplines are merely 'nodes' within the overarching structure of educational studies, which possesses its inherent ontological status.</em></p> 2025-09-20T00:00:00+07:00 Copyright (c) 2025 Moh. Gema Maulana